Masih hangat tawaran dari Salamander Energy untuk Mahasiswa/Mahasiswi Teknik Geologi yang ingin mengerjakan Tugas Akhir berbasis surface mapping di Tanjung Mangkalihat ,Kalimantan Timur. Ya, sebuah kesempatan emas buat mahasiswa yang ingin mengirit biaya tugas akhir karena mendapat full scholarship dari pihak Salamander Energy serta tambahan ilmu tentang batuan karbonat, maupun endapan silisiklastik laut dalam. Studi yang cukup menarik (minimal menurut saya,hehe). Informasi yang saya dapat, penyerahan proposal penelitian ke pihak terkait pada maksimal tanggal 17 September 2010, dan seleksinya dilakukan seminggu setelahnya.
Oke, untuk mengobati kekecewaan teman-teman (termasuk saya) karena ga’ bisa ikut mendaftar program ini, ada sedikit sharing tentang tanjung mangkalihat yang saya sadur dari beberapa sumber. Mudah-mudahan memberikan sedikit informasi tambahan buat kita. 🙂
- Mangkalihat Peninsula
Tanjung Mangkalihat terletak di ujung timur Kalimantan, tepatnya di daerah yang menyerupai hidung (lihat gambar 1), dapat dicapai melalui jalan darat dari samarinda ke utara menuju batuputih. Mangkalihat diinterpretasikan merupakan suatu mikrokontinen (Metcalfe 1996) yang berasal dari Gondwana sebelah utara, lepas dari sana pada Jura Akhir dan berjalan menuju equator oleh pembukaan samudera Ceno-Tethys, lalu beramalgamasi pada Kapur Akhir dengan terrane lain dari baratlaut yaitu Kelabit-Longbowan.
Amalgamasi kedua terrane ini menghasilkan Suture Adio, atau kita kenal sebagai Tinggian Suikerbrood di sebelah barat Mangkalihat. Suture ini disusun oleh oceanic plate stratigraphy yang merupakan asosiasi suture yang khas dan berlokasi diantara dua terrane sebelum keduanya berbenturan (dalam hal ini mikrokontinen dari Gondwana dengan terrane Kelabit-Longbowan). Mangkalihat lebih sebagai mikrokontinen sebab ia menduduki posisinya sekarang tidak diantar oleh sesar mendatar besar, tetapi melalui drifting di atas Ceno-Tethys sea floor spreading.
Di daerah ini, terdapat Sesar Mangkalihat yang merupakan sesar mendatar besar, banyak penulis menggambarkannya sebagai sinistral (misalnya Tongkul, 1991; Rangin,1991; Satyana et al., 1999; Hemmes et al, 2001). Sebagian penulis menggambarkannya berhubungan dengan Sesar Palu-Koro di Sulawesi dan Sesar Tinjar dan West Baram Line di Sarawak membentuk sesar mendatar regional (megashear) (Hemmes et al, 2001; Baillie et al, 2004). Keberadaan sesar ini terutama ditunjukkan oleh terhentinya Tinggian Suikerbrood (tinggian di sebelah barat Mangkalihat) secara tegas di sepanjang pantai utara Mangkalihat bagian barat,sehingga Sesar Mangkalihat digambarkan di sepanjang pantai utara Semenanjung Mangkalihat.
Secara stratigrafi, Daerah ini memiliki formasi yang berumur eosen awal hingga oligosen akhir bahkan miosen (Tabalar Fm), ada beberapa singkapan yang laik untuk menginterpretasikan bagaimana keadaan bawah permukaan, yaitu
- Mangkalihat Statigraphy
Singkapan NW Mangkalihat- Maliu Mudstone (Deep Marine) : Maliu mudstone yang tersingkap secara dominan terdiri dari mudstone berwarna abu-abu gelap berumur Eosen Tengah (P14,berggren et al,1995). Secara menerus terdapat singkapan ditepi sungai Tabalar bagian selatan. Formasi ini memiliki kemiringang dengan dip 10-300 kearah utara. Tegak lurus tak jauh dari sana , terdapat sesar utama dengan kecenderungan arah 110-3100 yang mensejajarkan mudstone Maliu terhadap karbonat Oligo-Miosen dari batugamping Tabalar. Mudstone tersebut mengandung indikator lingkungan pengendapan batial atas-batial, secara lokal terdapat bioturbasi (gambar B), dan diendapkan dalam keadaan energi lemah. Dengan paket pengendapan mempunyai tebal cm hingga dm serta ciri menghalus keatas, mempunyai tekstur immature greywacke hadir secara lokal 4-10km tenggara dari sesar utama. Batupasir-batulanau, dengan pemilahan buruk, kuarsa dengan butiran menyudut, feldspar dan mika pada matrik lempung dinterpretasikan merupakan distal turbidites (gambar A). Semen kalsit umum dan porositas intergranular bernilai 2-4%. Dari diagenesa batupasir didapatkan hasil berupa reservoir dengan potensi buruk, sebaliknya marine clay mungkin memiliki potensi batuan induk.
- Malio mudstone
Singkapan NE Mangkalihat, Sujau Fm: kumpulan dari selang seling batubara, batupasir, batulempung dan arenaceous carbonate yang tersingkap kurang baik dan mungkin dibatasi sesar pada sisi utara bagian timur , sebagian besar bagian semenanjung Mangkalihat. Dari sampel diperoleh umur eosen tengah hingga oligosen akhir. Penegndapan terjadi di rawa tertutup hingga brackish, daerah pasang surut dan lingkungan channel diduga dari keberadaan batubara (AA) , lempung kaya organik (BB) (beberapa mengandung gastropoda, bivalve, dan akar tanaman). Rippled sand dengan mud drapes dan batupasir dengan struktur trough cross-bedding (CC).
Bagian atas dari suksesi ini lebih kaya dengan lapisan arenaceous carbonate dan batubara menghilang yang mengindikasikan perubahan dari lingkungan transisi ke laut dangkal, walaupun masih terdapat pemasukan material sedimen klastik dan karbonan. Diduga merupakan Paparan zona Percampuran karbonat-silisiklastik yang dekat dengan daerah erosi. Bagian atas ini dapat disandingkan dengan lingkungan pengendapan pantai/laut dangkal sangat mungkin residementasi berdekatan. Kemungkinan dibatasi sesar berupa graben berukuran kecil. Batubara dan lempung kaya organik memiliki potensi menjadi batuan induk, sedangkan batupasir mempunyai potensi sebagai reservoir (porositas 10-15%).
- Sujau fm
Sembakung Fm : Berada di selatan dari semenanjung Mangkalihat, berumur Eosen Awal dengan lingkungan pengendapan batial tengah – batial atas. Merupakan produk dari Proximal Turbidites , yang terdiri dari selang-seling organic shale dan carbonaceous sand yang berpotensi sebagai batuan induk.
Tabalar Fm: Formasi ini merupakan fokus studi yang diminta Salamander Energy, tapi sangat sedikit data yang saya peroleh, hanya abstrak dari Moyra Wilson yang bisa menjadi informasi. Formasi ini berumur Oligo-Miosen , yang umurnya hampir ekivalen dengan karbonat-karbonat di pulau Jawa seperti Wonosari Fm atau Kalipucang Fm. Pada umur ini di semenanjung Mangkalihat merupakan platform karbonat pada laut dangkal, dan platform ini seperti berundak-undak sehingga membagi platform menjadi 2 yaitu platform interior dan platform margin. Pada Platform margin terjadi proses arus yang tinggi dan marine cements dapat berkembang sedangkan pada platform interior energi arus relatif tinggi sehingga dipengaruhi pencucian dari bioklastika aragonitic.
Kualitas reservoir yang terbaik terdapat pada platform dengan energi arus yang rata-rata dengan produk grainstone-packstone. 10-100 meter menuju platform interior dari platform margin, daerah yang merupakan kombinasi dari porositas primer,intergranular, serta porositas sekunder,moldic, yang memiliki porositas dan permeabilitas yang baik.
Mungkin masih banyak kekurangan dari review saya ini, mudah-mudahan teman-teman bisa diskusi soal Semananjung Mangkalihat ini. Saya bukan bermaksud menggurui , hanya ingin sharing tentang ilmu geologi. 🙂
Feel free to sharing about all knowledge 🙂
Referensi:
Milist iagi : [iagi-net-l] Mangkalihat Peninsula
Moyra Wilson et al (2009) : Paleogene Marine Clastics of the Mangkalihat Peninsula, Borneo: Implications for Petroleum System Development (abstrak)
Moyra Wilson et al (2002) : Sedimentology and diagenesis of Tertiary carbonates on the Mangkalihat Paninsula, Borneo: Implication for subsurface quality (abstrak)